Bebek dan seokor ayam

14 Feb 2011

Sepasang pengantin baru tengah
berjalan bergandengan tangan di
sebuah hutan pada suatu malam
musim panas yang indah, seusai
makan malam. Mereka sedang
menikmati kebersamaan yang
menakjubkan tatkala mereka
mendengar suara di kejauhan,
“Kuek! Kuek!”
“Dengar,” kata si Istri, “itu pasti suara ayam.”
“Bukan, bukan. Itu suara bebek,” kata si suami.
“Nggak, aku yakin itu ayam ,” si istri bersikeras.
“Mustahil. Suara ayam itu ‘kukuruyuuuk!’, bebek
itu ‘kuek! kuek!’ Itu
bebek, Sayang,” kata si suami dengan disertai
gejala-gejala awal kejengkelan.
“Kuek! Kuek!” terdengar lagi.
“Nah, tuh! Itu suara bebek,” kata si suami.
“Bukan, Sayang. Itu ayam. Aku yakin betul,”
tandas si istri, sembari menghentakkan kaki.
“Dengar ya! Itu a… da… lah… be… bek, B-E-B-E-K.
Bebek! Mengerti?” sisuami berkata dengan gusar.
“Tapi itu ayam,” masih saja si istri bersikeras.
“Itu jelas-jelas bue… bek, kamu… kamu….”
Terdengar lagi suara, “Kuek! Kuek!” sebelum si
suami mengatakan
sesuatu yang sebaiknya tak dikatakannya.
Si istri sudah hampir menangis, “Tapi itu
ayam….”
Si suami melihat air mata yang mengambang di
pelupuk mata istrinya,
dan akhirnya, ingat kenapa dia menikahinya.
Wajahnya melembut dan
katanya dengan mesra, “Maafkan aku, Sayang.
Kurasa kamu benar. Itu memang suara ayam
kok. ”
“Terima kasih, Sayang,” kata si istri sambil
menggenggam tangan suaminya.
“ Kuek! Kuek!” terdengar lagi suara di hutan,
mengiringi mereka berjalan bersama dalam cinta.
Maksud dari cerita bahwa si suami akhirnya sadar
adalah: siapa sih
yang peduli itu ayam atau bebek? Yang lebih
penting adalah keharmonisan mereka, yang
membuat mereka dapat menikmati kebersamaan
pada malam yang indah itu.
Berapa banyak pernikahan yang hancur hanya
gara-gara persoalan sepele?
Berapa banyak perceraian terjadi karena hal-hal
“ ayam atau bebek”?
Ketika kita memahami cerita tersebut, kita akan
ingat apa yang
menjadi prioritas kita. Pernikahan jauh lebih
penting ketimbang mencari siapa yang benar
tentang apakah itu ayam atau bebek. Lagi pula,
betapa sering kita merasa yakin, amat sangat
mantap, mutlak bahwa kita benar, namun
belakangan ternyata kita salah? Lho, siapa tahu?
Mungkin saja itu adalah ayam yang direkayasa
genetik sehingga bersuara seperti bebek!

Terima kasih sudah membaca Bebek dan seokor ayam dan sempatkan untuk membaca yang lainnya broth..
TEMPLATE DESIGN BY
m-template - by: bagas96

0 Pendapat:

copy smiley kode

Posting Komentar

Entri Populer

Catagory

#top I Pemilik script aztanz lie ziear copyright 2011
Bandung - 4 blogger.com