Sebutir Kacang Hijau

14 Feb 2011

Di negeri kacang hiduplah berbagai spesies
kacang. Diantara para kacang, adalah sebutir
kacang hijau yang merasa tidak percaya diri. Dia
merasa dirinya begitu tidak berharga. Tidak ada
apa-apanya dibandingkan spesies kacang yang
lain. Apalah arti sebutir kacang hijau,
pikirnyaSuatu hari kacang hijau melihat kacang
panjang berjalan melewatinya. Ia pun merasa
rendah diri dan bergumam dalam hatinya,
“ Kacang panjang itu keren sekali. Walaupun
namanya kacang, tapi tubuhnya panjang, keren.
Jauh sekali bila dibandingkan diriku yang kecil dan
jelek ini. Apalah artinya diriku ”
Keesokan harinya kacang hijau berpapasan
dengan kacang tanah. Ia tidak berani menatap
wajah kacang tanah yang tersenyum padanya.
“ Wah..kacang tanah sedang senyum dengan
siapa ya…Tapi yang jelas gak mungkin senyum
dengan aku. Apalah aku ini. Dia kan populer. Di
berbagai jenis makanan selalu ada dia. Belum lagi
dia sering tampil di iklan-iklan televisi. Mana
pantas aku bergaul dengan dia ”
Di hari yang lain, berjumpa pula kacang hijau
dengan kacang kedelai. Ketika kacang kedelai
hendak menyapanya, kacang hijau sudah kabur
duluan. “Wah..wah..mana pantas aku bergaul
dengan kacang kedelai. Dia kan selebritis. Sumber
protein istimewa yang diolah menjadi berbagai
makanan. Berbagai buku kesehatan juga
membahas dia. Belum lagi iklan snack dan susu
kedelai yang dibintanginya. Sedangkan aku paling
jauh cuma sampai gerobak bubur kacang hijau ”
Hari demi hari berlalu. Kacang hijau telah bertemu
kacang polong, kacang merah, kacang mete,
sampai kacang hazelnut. Setiap kali itu pula ia
hanya bisa tertunduk tidak percaya diri ketika
berpapasan dengan mereka. Berulangkali kacang
hijau hanya mengeluhkan betapa tidak berharga
dirinya.
Suatu ketika kacang hijau berpapasan dengan
sebutir kacang aneh. Entah spesies apa, tapi
tampaknya sudah tua sekali. Melihat kacang hijau
yang murung, kacang itu pun bertanya padanya.
“Hey kacang hijau, mengapa kamu murung
begitu? Ada masalah?”
“Emm…Tidak…Tidak ada apa-apa..”
“Yang benar? Bila ada masalah ceritakan saja.
Siapa tahu aku bisa bantu”
“ Eh…Sebenarnya aku merasa tidak percaya diri.
Diriku begitu tidak berharga. Kecil, jelek, tidak
populer. Dibandingkan kacang-kacang lainnya.
Mereka semua punya keistimewaan masing-
masing. ”
“Mengapa kamu bisa bilang dirimu tidak
berharga? Coba dengarkan cerita berikut”
Sebutir kacang tua yang bijaksana itu mulai
menceritakan sebuah cerita inspirasi pada
kacang hijau. “Zaman dahulu kala, penduduk di
negeri seberang menderita kelaparan berat.
Semua tanamannya terserang hama dan
penyakit. Akhirnya mereka dapat tetap bertahan
hidup dengan mengkonsumsi kacang. Tahukah
kamu kacang apa itu? Itu kacang hijau …
leluhurmu. Kacang hijau yang dapat hidup
dengan mudah di tengah kondisi seperti itu telah
menyelamatkan penduduk di sana ” . Cerita
inspirasi itu sedikit demi sedikit mulai
membangkitkan rasa percaya diri kacang hijau.
“Tahukah kamu bahwa dirimu sebenarnya sangat
berharga. Keunggulanmu adalah kamu dapat
hidup dengan mudah, tidak butuh banyak
perawatan. Lalu tubuhmu juga mengandung
vitamin B yang sangat berharga. Dan sebenarnya
kamu juga dapat diolah menjadi berbagai
makanan ”
“Benarkah?”
“Iya..dan tahukah kamu satu hal yang paling
penting?”
“Apa itu, kek?”
“Semangkok bubur kacang hijau telah
memberikan senyuman bagi jutaan keluarga di
muka bumi ini. ”
Cerita inspirasi dan nasehat yang diberikan
kacang bijaksana itu telah membangkitkan rasa
percaya diri dalam dirinya. Kacang hijau telah
menemukan solusi tidak percaya dirinya. Sejak
saat itu ia lebih menghargai dirinya serta
memaksimalkan semua potensi dirinya. Bahkan
kacang hijau telah menerima tawaran iklan
sebuah minuman kotak.
Pelajaran apa yang bisa dipetik dari cerita inspirasi
di atas? Bahwa kita sering kali membanding-
bandingkan diri kita dengan orang lain. Seringkali
kita terlalu memandang tinggi orang lain dan
terlalu meremehkan diri kita sendiri. Seperti kata
pepatah, rumput tetangga selalu terlihat lebih
hijau. Dan akhirnya itu membuat kita tidak
percaya diri.
Benarkah orang lain sedemikian hebatnya?
Benarkah diri kita demikian jeleknya?
Kemungkinan besar tidak. Masalahnya hanya
pada cara pandang kita. Kita hanya perlu
mengganti kacamata / persepsi kita. Daripada
membanding-bandingkan dengan orang lain,
mungkin lebih baik kita lebih fokus pada kelebihan
diri kita. Mari belajar untuk mensyukuri semua
potensi yang kita miliki dan diasah agar menjadi
maksimal. Semoga sepenggal cerita inspirasi ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Terima kasih sudah membaca Sebutir Kacang Hijau dan sempatkan untuk membaca yang lainnya broth..
TEMPLATE DESIGN BY
m-template - by: bagas96

0 Pendapat:

copy smiley kode

Posting Komentar

Entri Populer

Catagory

#top I Pemilik script aztanz lie ziear copyright 2011
Bandung - 4 blogger.com